Tak Tergiur 10 Milyar, BNN Tangkap Bandar Narkoba 50,54 KG di Kalimantan Barat

Berita Terkait

• Tega!!! Ayah Kandung Cabuli Anaknya Sendiri ini di Polisikan0
• Dinilai Aktif Dalam Deseminasi Informasi, 13 Personil Diberi Penghargaan0
• Antisipasi Bentrok Akibat Sengketa Lahan, Polres Bungo Siagakan Personil di Rantau Pandan0
• Polisi Lakukan Razia Gabungan,Guna Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Membayar Pajak0
• Menyambut HUT Polwan ke 69,Polwan Polres Bungo Melaksanakan Go To School0
• Polisi Berikan Himbauan Kepada Warga Bahaya Karhutla0
• Antisipasi Napi Kabur, Polisi Patroli Sambangi Lapas 0
• Kapolres Bungo Sampaikan Penyuluhan dan Berikan Pemahaman Kepada Siswa SMA N 2 Muara Bungo0
• Kapolres Jadi Pembina Upacara Bendera di SMA Negeri 2 Muara Bungo0
• Polsek Tanah Tumbuh Kawal Pawai Empat Desa Dalam Rangka HUT RI ke 72 0

Berita Populer

• Serah Terima Jabatan di Jajaran Polres Bungo
• Seorang Janda Diperkosa dan Disekap Selama Seminggu, Polisi Berhasil Amankan Pelaku
• Jalin Silaturahmi Bersama Para Tomas, Toga, dan Toda Sebagai Kapolsek Baru
• Penemuan Mayat di Bungo, Pagi ini Warga Kuamang Kuning Digegerkan dengan Penemuan Mayat Laki Laki
• Polsek Jujuhan Berhasil Ringkus Lima Pelaku Pencurian di PT. ATP Jujuhan
• Curat di Bungo : Polisi Kembali Bekuk Dua Pelaku Jambret
• Pembukaan Open Turnamen Sepak Bola Bupati Bungo Cup 2017
• Polres Bungo Kembali Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Narkoba Jenis Sabu
• Kapolsek Muara Bungo : Masalah Tapal Batas Telah Selesai, Warga Menyetujui Batas Wilayahnya.
• Brimob: Pasukan paramiliter Polri yang low profile

Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap pelaku jaringan narkoba internasional jenis sabu yang diedarkan di Aceh dan Kalimantan Barat. Barang bukti sebanyak 50,54 kilogram sabu dari Malaysia berhasil diamankan.

Kepala BNN Budi Waseso mengatakan, anak buahnya menangkap dua orang bandar asal Malaysia di Kalimantan Barat pada 6 Agustus 2017. Saat ditangkap, pelaku menawarkan uang dalam jumlah besar pada petugas.

"Dua warga negara Malaysia ini berusaha menyuap kita petugas dengan nilai Rp 10 miliar," ujarnya di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (23/8).

Namun, petugas BNN menolak mentah-mentah tawaran itu. Pelaku melawan petugas hingga akhirnya dihadiahi timah panas.

Budi Waseso mengakui, uang yang ditawarkan bandar narkoba itu memang sangat besar. "Sampai petugas pensiun pun mereka tidak akan punya uang sebanyak itu. Jangankan anggota, saya juga kalau pensiun enggak bakal bisa dapat segitu banyak," ujarnya.

Jika petugas BNN tidak memiliki tekad kuat memberantas narkoba dan menyelamatkan generasi bangsa, bisa saja mereka menerima uang itu. Namun, kata Budi Waseso, dengan menolak uang suap Rp 10 miliar, menandakan anak buahnya taat pada hukum.

"Manakala anggota tidak menyadari pentingnya menyelamatkan bahaya narkoba, maka dia dengan mudah menerima itu. Ini tantangan yang dihadapi di lapangan," ujarnya.

Dengan keberhasilan ini, dia akan meminta kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar anggotanya diberikan penghargaan atau kenaikan pangkat.

"Saya akan segera kirim surat Kapolri agar anggota mendapatkan reward seperti halnya kemarin saat anggota jajaran Polda Metro Jaya dapat ungkap sabu satu ton di Serang Banten," ucapnya.

Sumber : Seruindonesia.com